PPL & KKN Story (The Beginning)

Tidak terasa saya sudah semester 6 menuju semester 7, kalau di Universitas saya ini disebut dengan semester khusus, semester pendek dimana mahasiswa sedang sibuk-sibuknya KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan). KKN artinya melakukan pengabdian langsung ke masyarakat sedangkan PPL turun langsung ke lapangan ( Sekolah) untuk praktik mengajar. Tidak seperti biasanya, tahun ini KKN & PPL dilakukan bersamaan selama dua bulan, jadi mahasiswa melakukan PPL dari senin hingga Jumat dilanjutkan dengan KKN dari Jumat Sore hingga Minggu malam.

Padahal, biasanya di semester khusus, PPL dilakukan selama sebulan full dan dilanjutkan dengan KKN sebulan full juga. Sebenarnya, dipengumuman awal dalam surat resmi pemberitahuan Universitas, bahwa KKN semester khusus dilakukan selama satu bulan full begitu juga dengan PPL. Tapi, tiba-tiba diumumkan, mengumumkan bahwa untuk semester khusus KKN & PPL dilaksanakan secara bersamaan yang tempat KKN nya tidak jauh dari tempat PPL.

Tentu saja itu membuat sebagian mahasiswa atau mungkin semua mahasiswa yang mengambil semester khusus keberatan, jauh dari harapan sebelumnya, membuat mahasiswa sedikit kecewa, apa bedanya semester khusus dengan semester genap/ganjil? Kemudian, capeknya pasti sangat, apalagi dalam ketentuan KKN, mahasiswa diharapkan “Tetap Aktif” untuk turun ke masyarakat ketika dibutuhkan meskipun dihari-hari aktif melakukan PPL. Nah, loh?. Tapi, mahasiswa bisa apa? Kadang mahasiswa itu bukannya tidak manut dengan sistem, tapi sistem yang serba kepepet & terburu buru membuat mahasiswa tidak bisa melakukan apa-apa selain manut.

Tetapi, saya manusia dengan pikiran yang selalu positif, banyak hikmah yang bisa didapatkan dari ini, dari pihak univ pun memberikan keringanan jam kerja untuk KKN maupun PPL. Yaaahh.. istilahnya everything has a price lah. Tidak ada yang serba sempurna, selalu ambil hal-hal positif dari setiap kejadian.

Well, itu sedikit pembuka dan review tentang KKN & PPL. Cukup, saya sudah tidak mau memperpanjang cerita tentang sistem, karena saya tidak terlalu ahli, saya menyampaikan secara gamblang sesuai yang dirasakan mahasiswa secara umum, tentang apa yang terjadi di dalam sistem sendiri saya membatasi diri untuk berkata-kata karena memang saya tidak benar-benar tahu. Mungkin ada sesuatu yang jauh dari pandangan mahasiswa, yang bisa memandang hanyalah Pejabat & Dosen. Stay Positive !

Well (again), sebenarnya, saya tidak ingin bicara sistem tapi saya ingin bercerita tentang KKN & PPL saya sendiri, haha. Dari mulai proses saya menentukan tempat saya PPL dan kaget dengan tempat KKN saya dimana. Oke, let’s begin the story.

Andi Ferry Rahman PPL dimana?

Sebelum tau saya PPL dimana, alangkah baiknya saya menceritakan proses saya mendaftar PPL karena sesuatu yang agak aneh terjadi saat proses mendaftar PPL. Oke, proses mendaftar PPL tidak rumit sih simple banget, masuk ke webnya, dan silahkan pilih daftar sekolah yang disediakan.

Oke, mari ke bagian anehnya. Saking banyaknya traffic mahasiswa yang melakukan pendaftaran, tiba-tiba server down. Dan yang paling aneh adalah, pemilihan sekolah ini dilakukan secara “rebutan” dengan batasan kuota, itu adalah salah satu alasan banyaknya traffic dihari dan waktu yang sama sehingga server down. Tidak ada sosialisasi daftar sekolah dan tidak punya gambaran sekolah yang akan dijadikan tempat PPL. Antar kelas pun tidak ada plot-plot-an ingin ke sekolah apa dan dimana, semua serba rebutan dan memikirkan diri masing-masing.

Waktu pendaftaran PPL itu saya sedang berada di Lombok, tidak ada internet yang memadai, saya meminta bantuan teman saya untuk share internetnya. Susah. Iya susah banget, saya tidak suka rebut-rebut-an, waktu saya login pertama kali untuk daftar, daftar sekolah masih banyak, tapi beberapa saat kemudian banyak sekolah yang ludes, habis kebakar semangat mahasiswa lain yang PPL. Waduh.

Oke, saat itu juga saya berpikir cepat, saya berpikir bahwa saya harus punya teman senasib, satu penjurusan, saat itu juga tiba-tiba Bisma share sekolah yang dia pilih. Fer, Aku di SMK MUH 3 mau barengan endak? Bisma bilang, sayapun sedikit basa basi emang disana ada pelajaran Web? (saya berkeinginan untuk mengajari web) Bisma balas Ada Fer, katanya mbak Osy bagus di SMK MUH 3 dengan tanpa basa basi saya langsung login lagi secara cepat, untuk kesekian kalinya saya merasakan ketidaksukaan saya terhadap hal yang bersifat rebutan. Alhamdulillah, SMK MUH 3 masih ada. FIX !

Saya melanjutkan liburan ke Lombok dengan perasaan lega, meskipun saya tidak tahu nantinya bakal seperti apa jadinya waktu itu, ah, sudahlah yang penting saya sudah memilih sekolah dengan seorang teman senasib dan sejurusan dengan saya. Untuk proses saya selama melaksanakan PPL dari observasi hingga bertemu guru pendamping saya selama di sekolah yang menyenangkan akan saya share di postingan selanjutnya !

Andi Ferry Rahman KKN dimana?

Untuk KKN, tidak ada pemilihan tempat KKN online seperti PPL tapi kemarin itu khusus semester khusus harus cepat-cepatan karena menggunakan dua shift tapi ya itu awalnya waktu semester khusus dibilangnya satu bulan full. Oke, stop singgung itu lagi. Ah, pendaftaran KKN tidak ada masalah pokoknya.

Tiba saatnya pengumuman penempatan letak KKN. Oke, sebelum saya lanjut, pemikiran saya tentang KKN semester khusus adalah saya berada di sebuah pedalaman, desa yang sangat membutuhkan pikiran dan tenaga fresh dari mahasiswa. Tapi, karena KKN & PPL bersamaan dan tempat KKN tidak jauh dari tempat PPL, maka pemikiran itu bisa dibuang jauh-jauh. Karena saya PPL di Kota, maka saya dapat posisi KKN di Kota pula, tepatnya di Giwangan, Umbulharjo. Waktu itu dalam daftar nama-nama dalam kelompok saya ada sekitar 10 orang dengan berbagai macam program studi, hanya saya sendiri yang memiliki program studi Pendidikan Teknik Informatika artinya saya tidak punya teman satu program studi, tapi saya memiliki beberapa teman satu PPL, malah saya merasa senang jika saya tidak memiliki teman yang saya kenal waktu itu.

Well, untuk proses saya selama ber-KKN dari pembekalan, observasi, ketemu lurah, ketemu RW, ketemu RT, ke kantor Kecamatan, menyusun program sampai kenyataan pahit yang harus saya rasakan. Akan saya share ke postingan selanjutnya !

Oke, that’s all for today, saya hanya ingin menceritakan proses mendaftar hingga saya ditempatkan dimana, sebenarnya it’s a lot if thing, Cuma agar ceritanya bisa sampai ke pembaca, saya potong bagian yang tidak penting tapi tidak merubah makna yang ingin saya sampaikan. Haha.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.